Rabu, 22 Mei 2013

FIGUR PEMUDA ISLAM

  Eksistensi pemuda merupakan hal yang penting dan perlu diketengahkan, khususnya dalam nilai-nilai Islam. Dilihat dari kepribadian kelompok manusia yang kita sebut pemuda, akhirnya, kita mengkaji tugas, tanggung jawab, dan amanah yang harus dipikul oleh figur pemuda secara keseluruhan. Masa muda memang penuh dengan tantangan. Namun, tantangan tersebut yang menjadi media dan sarana untuk mencapai kematangan berfikir sehingga dapat membentuk kedewasaan dan kepribadian yang tangguh. Dengan demikian, diharapkan ia akan menjadi seorang pemuda yang benar-benar tangguh. Meskipun begitu, betapa celaka dan ruginya apabila dalam tubuh pemuda yang kokoh, sempurna dan meyimpan sejuta potensi, tidak mampu memancarkan daya pesona pada alam sekitar.
Manusia dipandang dewasa manakala ia dapat berlaku bijak terhadap dirinya sendiri, bersikap benar, mampu mengatasi berbagai problematika, dan dapat mengantisipasi diri dari nilai-nilai yang dapat merusak akhlak dan kepribadian. Figur pemuda selalu ingin menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang memiliki sejuta arti karena memikul beban tanggung jawab yang berat. Ia berusaha memunculkan diri sebagai manusia yang memiliki power tinggi sehingga aura jiwa mudanya benar-benar memancar.
Gelora jiwa pemuda bisa pudar apabila dicemari dengan berbagai polusi penyimpangan dan penurunan akhlak. Apabila seorang pemuda menginginkan keselamatan selama meniti masa remajanya, ia harus berpegang teguh pada ajaran Nabi. Pembentukan pribadi merupakan persiapan inti bagi pemuda sebagai penyongsong tugas-tugas beratnya dan pembawa misi Allah. Loyalitas religius adalah hal yang absolut bagi hamba Allah dalam mengemban amanah tersebut. Keloyalitasan tersebut tidaklah mengenal batas tempat, waktu, dan usia.
Generasi Islam pertama yang mengikrarkan keyakinan dan keimanan adalah pemuda. Pemuda merupakan pembawa panji-panji dan pengawal barisan menuju kejayaan dan kemenangan umat. Segala hal buruk dapat memancing mereka ke arah maksiat. Oleh karena itu, mereka selalu menjaga pandangan. Mereka menjaga kaki agar tidak menapaki tempat-tempat batil. Mereka adalah manusia muda yang ahli ibadah dan berakhlak mulia.
Pemuda adalah pengemban risalah Islam. Pemuda Islam dihadapkan oleh kenyataan bahwa ditangannya tergenggam berbagai tugas berat. Beban ini merupakan amanah yang mulia dan inti dari seluruh tujuan hidupnya. Oleh karena itu, untuk menunjang potensi seorang pemuda, ia harus memiliki dasar kepribadian yang kuat. Dasar kepribadian tersebut ialah mengetahui, menyadari, dan mencanangkan hakikat tujuan hidup. Ia bisa berdakwah apabila telah mempelajari orientasi kehidupannya secara baik. Tanpa hal itu segala yang dilakukannya akan berjalan tanpa arah tujuan yang jelas. Akan tetapi, tujuan hidup itu merupakan motivator utama bagi ruh dan jiwa.
Islam harus disebarkan dan dihunjamkan ke dalam jiwa para pemuda sehingga tingkah laku dan gerak kesehariannya dapat diwarnai. Kita harus memperhatikan dan mengarahkan para pemuda muslim dalam kegiatan ceramah. Untuk mencapai tujuan itu, kita memerlukan para pengawas dan pembimbing yang ahli. Kegiatan semacam itu akan menggerakkan aktivitas ajaran agama yang dapat mencerminkan pribadi pemuda muslim.
Pelajar, mahasiswa, dan remaja menjadi sasaran pertama dakwah. Mereka sebagai pelanjut budaya dan asas pendidikan Islam. Kelak pada suatu zaman, para pemuda ini harus terjun di masyarakat untuk meluruskan moral dan akhlak apabila masyarakat tersesat. Hal itu akan menjadi tanggung jawab generasi muda untuk membimbing dan mengemudikan masyarakat. Pemuda pria maupun wanita harus diperhatikan sungguh-sungguh. Mengawasi pemuda dengan seksama dapat menaggulangi kenakalan yang menggelisahkan masyarakat. Dengan demikian, kerusakan masyarakat pun secara otomatis tertangani. Sendi-sendi masyarakat yang bengkok harus diluruskan, yang lemah dikuatkan sehinggga Islam menjadi kekuatan yang gilang-gemilang.
Pelaku pelanggaran terbesar di negara miskin adalah remaja. Mereka sering membuat aksi dan menyusun taktik untuk membuat onar dengan tujuan membalas dendam, merampas kekayaan dan merebut kekuasaan. Penyebab hal tersebut ada tiga macam, yaitu kurangnya pendidikan, pembatasan lapangan kerja, dan penghasilan yang standar. Perhatian pemerintah biasanya hanya sampai pada pendidikan dasar. Padahal sering terjadi apabila anak-anak telah menyelesaikan pendidikan dasar, mereka tak mampu lagi melanjutkan sekolah. Kenyataan tersebut disebabkan oleh keuangan keluarga yang minim. Akibatnya hanya keluarga yang berlevel sosial tinggi yang menikmati sekolah bertaraf tinggi. Rakyat miskin akan hidup sulit jika masalah itu tidak segera diatasi. Pemuda miskin yang berbekal pendidikan minin akan menjadi pekerja yang gajinya minim pula. Jadi, mereka sulit untuk mencukupi hidup yang layak. Masa depan mereka pun tidak bisa diharapkan apabila tidak diperbaiki usahanya. Selain itu pintu hidupnya juga buntu. Itulah hal yang melatarbelakangi tindakan mereka untuk melanggar aturan.
Para pakar dan pendidik Islam telah mengupayakan pencegahan dan perbaikan moral pemuda. Mereka merasa kesulitan untuk mencari jalan keluar atas kenakalan dan krisis akhlak muda-mudi. Muda-mudi suka menunjukkan sikap munafik, yaitu antara perkataan dan perbuatan tidak sesuai. Jalan hidup yang dianut dan kenyataan hidupnya tidak selaras, padahal Islam telah menekankan pendidikan berasas keteladanan melalui orang tua maupun para pendidik.
Penanggulangan berbagai bahaya dapat dilakukan dengan peringatan dan pelarangan melalui kegiatan ceramah, namun itu tidak efektif. Kita harus mengupayakan agar mereka mampu menjadi manusia yang stabil. Penanganan para remaja melalui pendidikan dipandang paling efektif. Salah satu sarana yang dapat kita pakai yaitu tulisan atau diktat resmi (mata pelajaran) di sekolah dan universitas. Buku-buku itulah yang sampai di tangan pelajar dan mahasiswa dalam semua jenjang atau kelasnya. Buku pelajaran mereka dapat ditangani secara baik dengan disertakan nilai-nilai mulia dalam pelajaran ilmiah. Oleh karena itu, masyarakat menuntut pendidik di sekolah dan universitas untuk menampilkan sosok islami yang profesional. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang memiliki niat dan tujuan untuk membersihkan semua unsur yang mengakibatkan rusaknya kemurnian Islam. Mereka akan membimbing akal siswa untuk memahami falsafah hidup yang dianutnya. Jadi, siswa mampu tampil sebagai manusia yang berkepribadian mantap.

Referensi:
Al-Banna, Hasan. 2002. Pemuda Islam. Jakarta: Cahaya Press.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - MapyRO
    Mapyro Realtime driving directions to Borgata Hotel Casino & Spa, 777 순천 출장샵 Casino Dr, 오산 출장안마 Atlantic 안동 출장샵 City, based on live traffic updates and 세종특별자치 출장샵 road conditions 오산 출장마사지 – from

    BalasHapus